Masalah Hiperpigmentasi Orang Indonesia
Hiperpigmentasi di kulit wajah berkaitan dengan melanin, yaitu zat pigmen kulit, yang diproduksi sel-sel melanosit yang terdapat di berbagai lapisan kulit. Saat sel-sel melanosit memproduksi melanin dalam jumlah berlebihan, maka kulit akan mengalami hiperpigmentasi. Tak hanya produksi melanin, perubahan proses distribusi melanin antar sel-sel kulit juga dapat menyebabkan hiperpigmentasi.
Hiperpigmentasi bisa diderita oleh semua orang dengan warna kulit apa pun, tapi yang paling rentan mengalami hiperpigmentasi adalah orang-orang yang memiliki kulit tipe III dan IV di Skala Fitzpatrick. Ini merupakan tipe kulit yang dimiliki oleh mayoritas orang Indonesia. Menurut hasil penelitian yang diadakan pada tahun 2018 lalu, masalah hiperpigmentasi yang paling banyak diderita oleh orang Indonesia adalah:
- Solar lentigo
Merupakan hiperpigmentasi yang paling umum terjadi akibat paparan sinar matahari secara berlebihan dan terus-menerus di kulit yang tidak terlindungi sunscreen. Solar lentigo bisa muncul pada usia berapa saja, tapi paling banyak muncul saat usia matang. Karena itu, solar lentigo sering disebut juga dengan age spot. Di Indonesia, solar lentigo banyak dialami oleh perempuan usia 40 tahun ke atas.
- Melasma
Merupakan hiperpigmentasi yang menyebabkan munculnya noda hitam di wajah dan leher, juga perut. Diduga kalau melasma disebabkan perubahan produksi hormon, seperti yang dialami oleh perempuan hamil atau mengonsumsi pil kontrasepsi. Di Indonesia, melasma banyak diderita oleh perempuan usia 20-30 tahun. Melasma dengan sendirinya akan menghilang secara bertahap saat produksi hormon sudah kembali stabil.
- Post inflammatory hyperpigmentation (PIH)
Merupakan kondisi saat hiperpigmentasi disebabkan oleh peradangan atau cedera di kulit. Penyebab PIH yang utama adalah jerawat, karena jerawat dapat meninggalkan bekas jerawat hitam setelah sembuh. Di Indonesia, PIH banyak dialami oleh perempuan berusia muda dan penderitanya cenderung akan berkurang pada kelompok usia yang lebih tua.
Menyamarkan Noda Hitam di Wajah dengan Niacinamide
Walau tidak berbahaya bagi kesehatan, tapi noda hitam di wajah dapat berpengaruh besar kepada kenyamanan dan rasa percaya diri penderitanya. Apalagi jika Anda memiliki noda bekas jerawat hitam membandel yang sulit hilang. Untungnya, ada berbagai cara yang membantu mengatasi masalah hiperpigmentasi, mulai dari pemakaian produk oles sampai ke prosedur di klinik kecantikan.
Obat oles dengan kandungan hydroquinone dan retinoid masih menjadi solusi masalah hiperpigmentasi yang umum diresepkan oleh dokter kulit. Namun kini semakin banyak bahan aktif yang dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi hiperpigmentasi, termasuk menyamarkan noda hitam di wajah. Salah satunya adalah adalah niacinamide, yang merupakan bentuk aktif dari Vitamin B3.
Untuk mengatasi noda hitam di wajah, termasuk noda bekas jerawat menghitam, niacinamide bekerja dengan mengurangi transfer melanin dari sel-sel melanosit ke sel-sel keratinosit yang paling banyak terdapat di lapisan epidermis kulit. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa pemakaian moisturizer dengan kandungan niacinamide 5% dapat membantu menghambat 35—68% transfer dari sel-sel melanosit ke sel-sel keratinosit. Namun jika dihubungkan dengan kerja enzim tirosin dalam memproduksi melanin di sel-sel melanosit, hasil penelitian bervariatif antara mendorong, menghambat, atau tidak ada efeknya yang signifikan.
Sebuah penelitian kecil yang dilakukan terhadap 18 orang perempuan Jepang yang mengalami berbagai bentuk hiperpigmentasi. Mereka diberikan produk oles dengan kandungan niacinamide 5%. Hasilnya, setelah delapan minggu, noda hitam di wajah berkurang secara signifikan dibandingkan pemakaian zat hantarannya saja. Peneliti yang sama kemudian juga melakukan penelitian lain terhadap 120 perempuan Jepang menggunakan niacinamide 2% dan sunscreen dengan SPF 15. Hasilnya menunjukkan warna kulit wajah menjadi lebih cerah setelah 4—6 minggu.
Selain potensial mengatasi hiperpigmentasi, niacinamide juga memberi manfaat-manfaat lainnya, di antaranya adalah manfaat antioksidan terutama yang berkaitan dengan perawatan anti-aging, mendorong fungsi skin barrier, membantu menyamarkan garis halus dan kerutan di wajah, serta membantu mengatasi post-inflammatory erythema (PIE) yaitu noda kemerahan bekas jerawat di wajah.
Serum Mencerahkan Noda Hitam di Wajah dari La Roche-Posay
Berbagai potensi manfaat niacinamide bisa Anda dapatkan dengan pemakaian La Roche-Posay 10% Pure Niacinamide Serum. Dengan kandungan niacinamide sebesar 10%, serum ini membantu menyamarkan noda hitam di wajah dan tanda-tanda hiperpigmentasi, sehingga warna kulit tampak lebih merata dan cerah. Tak hanya itu, serum ini juga membantu menenangkan kulit dan melindungi skin barrier.
Selain niacinamide, La Roche-Posay 10% Pure Niacinamide Serum juga mengandung HEPES exfoliant yang membantu mengeksfoliasi kulit wajah secara ringan sehingga tekstur kulit menjadi lebih halus, serta hyaluronic acid yang membantu hidrasi kulit sehingga kulit menjadi lebih kenyal dan lembap. Tekstur yang ringan membuat serum ini mudah menyerap dan tidak lengket di wajah, sehingga dapat digunakan untuk skin prep sebelum aplikasi produk make up.
Dari uji konsumen yang dilakukan terhadap 55 subjek selama delapan minggu, memberi hasil 85% tekstur kulit wajah tampak halus, 87% kulit wajah terasa terhidrasi, 77% warna kulit wajah tampak lebih rata, dan 79% kulit wajah tampak glowing sehat. Untuk mendapatkan hasil optimal, Anda disarankan untuk memakainya pada pagi dan malam hari sebelum aplikasi moisturizer. Jangan lupa untuk memakai sunscreen pada pagi dan siang hari dengan perlindungan minimal berupa SPF 30 dan PA+++ agar noda hitam di wajah lebih cepat pudar.
Anda bisa membeli La Roche-Posay 10% Pure Niacinamide Serum di Official Store La Roche-Posay Indonesia di marketplace ternama.
1Nautiyal, A., & Wairkar, S. (2021, June 3). Management of hyperpigmentation: Current treatments and emerging therapies. Pigment Cell & Melanoma Research, 34(6), 1000–1014. https://doi.org/10.1111/pcmr.12986
2Du, Y., Doraiswamy, C., Mao, J., Zhang, Q., Liang, Y., Du, Z., Vasantharaghavan, R., & Joshi, M. K. (2022, July 4). Facial skin characteristics and concerns in Indonesia: A cross‐sectional observational study. Skin Research and Technology, 28(5), 719–728. https://doi.org/10.1111/srt.13189
3Boo, Y. C. (2021, August 21). Mechanistic Basis and Clinical Evidence for the Applications of Nicotinamide (Niacinamide) to Control Skin Aging and Pigmentation. MDPI. https://doi.org/10.3390/antiox10081315
4Levin, J., & Momin, S. B. (2010, February). How Much Do We Really Know About Our Favorite Cosmeceutical Ingredients? PubMed Central (PMC). Retrieved June 14, 2023, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2921764/
5Ibid