Ruam Popok: Penyebab, Jenis, Gejala, Cara Mengatasi, Salep Terbaik

Article Read Duration 5 menit membaca

Menjaga bayi tetap nyaman adalah prioritas agar ia tidak rewel. Namun kenyamanan si kecil bisa jadi terganggu akibat ruam popok. Kondisi ini memang sering terjadi pada bayi, baik yang menggunakan popok sekali pakai maupun popok kain. Yuk kenali lebih jauh penyebab, gejala, serta cara mengatasi ruam popok agar kulit bayi tetap sehat dan terawat.

Apa itu Ruam Popok pada Bayi?

Ruam popok adalah peradangan kulit yang sering dialami bayi dan balita, terutama di area yang tertutup popok seperti bokong, paha, dan alat kelamin. Kondisi ini ditandai dengan bercak kemerahan, iritasi, hingga kulit bersisik. Dalam kasus tertentu, ruam dapat menyebar sampai ke perut atau lipatan paha.
 

Gejala Ruam Popok pada Bayi

 

Ruam popok biasanya mudah dikenali dari perubahan pada kulit bayi. Gejala yang umum meliputi:

 

  • Kulit kemerahan dan meradang pada area yang tertutup popok, seperti bokong, paha, dan alat kelamin.

  • Rasa gatal, perih, atau nyeri yang membuat bayi rewel dan sulit tidur.

  • Kulit terasa lebih hangat saat disentuh.

  • Kulit kering, bersisik, atau mengelupas.

  • Luka ringan atau lecet pada kulit yang teriritasi parah.

  • Pada kasus berat, bisa timbul lepuhan atau nanah sebagai tanda infeksi sekunder.

 

Penyebab Ruam Popok pada Bayi

 

Ruam popok dapat dipicu oleh berbagai faktor, terutama yang berkaitan dengan kelembapan dan sensitivitas kulit bayi. Berikut beberapa penyebab yang paling umum:

 

1. Iritasi dari Urine dan Feses

 

Kontak terlalu lama dengan popok basah membuat kulit lembap dan mudah meradang. Kondisi ini adalah penyebab paling umum dari ruam popok.

 

2. Gesekan dan Kelembapan

 

Gesekan antara popok dengan kulit ditambah kondisi lembap memperparah iritasi. Ruam bisa muncul lebih cepat jika popok tidak segera diganti.

 

3. Infeksi Jamur atau Bakteri

 

Kulit yang lembap menjadi tempat ideal bagi pertumbuhan mikroorganisme. Infeksi ini sering memperburuk ruam yang sudah ada.

 

4. Ukuran Popok yang Tidak Tepat

 

Popok yang terlalu ketat menyebabkan gesekan, sedangkan popok longgar membuat urine dan tinja lebih mudah bocor. Keduanya dapat memicu iritasi pada kulit bayi.

 

5. Produk Perawatan yang Mengiritasi

 

Sabun, tisu basah, atau produk dengan alkohol dan pewangi bisa memicu reaksi pada kulit sensitif bayi. Paparan berulang membuat ruam semakin sulit sembuh.

 

6. Alergi

 

Reaksi alergi terhadap bahan popok, deterjen, atau lotion tertentu dapat menimbulkan peradangan. Alergi biasanya membuat ruam lebih merah dan gatal.

 

7. Perubahan Pola Makan

 

Saat bayi mulai MPASI atau mencoba makanan baru, tekstur dan frekuensi tinja berubah. Hal ini bisa meningkatkan risiko iritasi kulit akibat popok.

 

8. Diare

 

Feses cair lebih mudah melukai kulit dan memperparah ruam. Bayi dengan diare cenderung lebih sering mengalami ruam popok.

 

9. Kondisi Kulit Tertentu

 

Bayi dengan dermatitis atopik atau dermatitis seboroik lebih rentan mengalami ruam popok. Kondisi kulit ini membuat area popok lebih sensitif terhadap iritasi.

Jenis-Jenis Ruam Popok pada Bayi

Walaupun terkesan sama saja, namun ruam popok pada bayi juga memiliki beberapa jenis yang harus Anda kenali. Dengan mengenali jenis dan gejala ruam pada si kecil, Anda bisa memilih penanganan dan pencegahan dengan optimal. Berikut ini lima jenis ruam popok pada bayi yang biasa terjadi pada si kecil.

 

1. Dermatitis kontak iritasi

Ini adalah jenis ruam popok pada bayi yang paling umum, disebabkan oleh iritasi akibat paparan urine dan feses bayi. Ruam yang muncul akibat iritasi biasanya terlihat merah dan berkilau. Area tersebut bahkan mungkin terasa hangat saat disentuh. Jenis ruam pada bayi ini terfokus pada alat kelamin, bokong, paha, dan perut. Ruam karena dermatitis kontak iritasi tidak ditemukan di lipatan kulit di antara area kelamin, bokong, paha, dan perut.

 

2. Infeksi

Paparan urine dan feses di kulit bayi juga bisa dapat memicu terjadinya infeksi. Urine dapat mengubah tingkat pH kulit, dan itu memungkinkan bakteri untuk berkembang biak lebih cepat. Karena pemakaian popok sering kali membuat sirkulasi udara terganggu dan kulit yang tertutupi popok menjadi lembap, maka bakteri dapat dengan leluasa berkembang biak dan menginfeksi kulit bayi. 

 

3. Dermatitis kontak alergi

Meskipun tidak umum, bayi Anda bisa alergi terhadap bahan yang terdapat di popok. Karena berulang kali kontak, maka sistem imun bereaksi sehingga muncul reaksi alergi berupa ruam yang membuat tidak nyaman. Pencetus alergi dari popok biasanya berupa karet, pewarna, dan pewangi. 

Perlu diingat bahwa reaksi alergi mungkin membutuhkan waktu antara 1-3 minggu untuk muncul setelah paparan pertama. Jadi walaupun sebenarnya alergi, tapi reaksinya baru muncul belakangan. Jenis ruam popok pada bayi yang disebabkan oleh reaksi alergi biasanya berwarna merah dan dapat muncul di area yang tertutup oleh popok, seperti di area kelamin, bokong, perut, paha, dan lipatan. Pada dasarnya, di mana popok menyentuh kulit, di situ reaksi alergi bisa muncul. 

 

4. Kandidiasis

Merupakan infeksi jamur yang menyebabkan muncul ruam kemerahan. Kondisi kulit bayi yang lembap akibat tertutup popok membuat jamur berkembang biak dengan cepat di kulit. Selain ditandai dengan warna, jenis ruam popok pada bayi ini memiliki garis tepi yang jelas berupa sisik putih dan memiliki bentol-bentol berwarna kemerahan. Area kulit yang paling parah menderita kandidiasis adalah lipatan selangkangan. Ruam jenis ini bisa terjadi juga saat bayi mengonsumsi antibiotik untuk suatu penyakit. Hal ini disebabkan oleh antibiotik yang bekerja membunuh bakteri juga menyebabkan kulit lebih mudah terkena jamur. 

 

5. Eksim

Ditandai dengan munculnya gejala eksim yang paling umum, yaitu kulit yang sangat kering, teriritasi, dan terasa gatal yang intens. Biasanya ada juga bagian kulit yang menebal dan bersisik. Walaupun muncul sebagai ruam popok, tapi biasanya eksim juga muncul di bagian tubuh yang lain.

Cara Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi

Setelah mengetahui penyebab dan jenis ruam popok, penting bagi orang tua untuk memahami cara menanganinya. Dengan perawatan rumah yang tepat, ruam popok biasanya mereda dalam 2–3 hari, meski kadang bisa bertahan lebih lama. Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan:

 

1. Sering Ganti Popok


Periksa popok bayi sesering mungkin dan segera ganti jika sudah basah atau kotor. Hal ini mencegah kulit terpapar urine atau feses terlalu lama.

 

2. Bersihkan Area Popok dengan Lembut

 

Gunakan air hangat dan sabun bayi yang lembut untuk membersihkan area popok. Keringkan dengan cara ditepuk perlahan, bukan digosok, agar kulit tidak makin iritasi.

 

3. Gunakan Krim atau Salep Pelindung


Oleskan krim atau salep khusus ruam popok, seperti LIPIKAR Baume AP+M, yang membantu menenangkan, melembapkan, meredakan gatal, dan melindungi kulit bayi.

 

4. Biarkan Kulit Bernapas


Berikan waktu bagi bayi tanpa popok selama beberapa jam setiap hari. Cara ini membantu kulit yang teriritasi tetap kering dan mempercepat pemulihan.

 

5. Pilih Popok yang Tepat

 

Cobalah merek popok lain jika ruam sering muncul. Pastikan juga ukuran popok sesuai dengan usia dan berat bayi agar tidak terlalu ketat maupun longgar.

 

6. Hindari Produk yang Mengiritasi

 

Gunakan tisu basah tanpa pewangi atau alkohol, atau lebih baik lagi, bersihkan dengan kapas dan air. Produk dengan bahan keras bisa memperparah iritasi.

 

7. Gunakan Pakaian Longgar

 

Kenakan pakaian berbahan katun yang lembut dan tidak terlalu ketat. Ini membantu mengurangi gesekan serta membuat area popok tetap sejuk.

 

8. Jaga Kebersihan Tangan Orang Tua

 

Cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok. Kebersihan tangan penting untuk mencegah infeksi bakteri atau jamur memperburuk ruam.

 

9. Konsultasi ke Dokter Jika Tidak Membaik

 

Jika ruam tidak hilang dalam beberapa hari, tampak memburuk, atau muncul tanda infeksi (nanah, luka terbuka, demam), segera bawa bayi ke dokter.

Salep Ruam Popok Terbaik: La Roche-Posay LIPIKAR Baume AP+M

Merawat kulit yang sangat sensitif, berarti Anda harus menyeimbangkan kembali mikrobioma kulit. Mikrobioma yang seimbang pada kulit bisa mencegah masalah kulit sensitif pada bayi. Perlu diketahui mikrobioma atau mikrobiome ini mulai terbentuk sejak bayi dalam kandungan. Sayangnya mikrobiome dalam tubuh bisa berkurang karena faktor eksternal. Jadi, menjaga keseimbangan mikrobioma ini sangat penting. Ini juga berlaku saat melakukan perawatan kulit si kecil yang sangat sensitif dan rentan terkena ruam popok. Untuk itu, Anda bisa menggunakan rangkaian La Roche-Posay LIPIKAR yang direkomendasikan oleh para dokter kulit untuk merawat kulit yang cenderung sensitif, kering, dan mengalami kemerahan. 

Untuk merawat kulit yang sangat sensitif, seperti kulit bayi di area popok, La Roche-Posay LIPIKAR Baume AP+M akan secara intensif melawan gatal, mengurangi sensasi rasa gatal, dan menyeimbangkan kembali mikrobioma kulit. Moisturizing balm ini juga membantu merawat dan mempertahankan lapisan pelindung kulit,meredakan kulit kering, serta memberikan rasa nyaman. Cocok untuk kulit sensitif, termasuk kulit bayi yang baru lahir.

La Roche-Posay LIPIKAR Baume AP+M memiliki kandungan bahan utama berupa shea butter yang dapat merawat selaput hidrolipid kulit, niacinamide yang menenangkan, mengurangi rasa gatal, dan menjadi kondisi lapisan penghalang kulit, serta Aqua posae filiformis untuk merawat kulit yang sangat kering, termasuk akibat alergi kulit. Produk ini juga mengandung La Roche-Posay Thermal Spring Water yang melindungi dan menenangkan kulit sensitif, mudah iritasi, dan kemerahan.

Oleskan moisturizing balm ini di kulit bayi yang sudah dibersihkan menggunakan La Roche-Posay LIPIKAR Syndet AP+ Cleanser. Jika si kecil rewel karena kulitnya terasa gatal, maka Anda dapat mengoleskan La Roche-Posay LIPIKAR Stick AP yang dengan seketika meringankan sensasi gatal, dorongan untuk menggaruk, dan menyejukkan kulit.

La Roche-Posay LIPIKAR Baume AP+M dapat Anda jadikan andalan untuk membantu merawat kulit bayi yang rentan terkena berbagai jenis ruam popok pada bayi. Anda bisa membeli produk tersebut di Official Store La Roche-Posay Indonesia di marketplace ternama.

 

KOMITMEN
KEAMANAN KAMI

Standar keamanan yang melampaui peraturan kosmetik internasional.

laroche posay safety commitment product allergy tested model close up

100% PRODUCTS
ALLERGY TESTED

Lihat Selengkapnya
Satu Prasyarat = Allergy Tested
Jika terdeteksi satu kasus, kami akan kembali ke lab dan melakukan formulasi ulang
laroche posay safety commitment essential active dose product head

HANYA BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN,
DENGAN <strong>KADAR BAHAN</strong> YANG TEPAT

Lihat Selengkapnya
Produk kami dikembangkan bersama dengan ahli dermatologi dan toksikologi, dan hanya mengandung bahan-bahan yang diperlukan, dengan kadar bahan yang tepat.
laroche posay safety commitment sensitive skin model baby

TERUJI
PADA KULIT YANG PALING SENSITIF
 

Lihat Selengkapnya
Produk kami telah diuji pada konsumen dengan kulit yang sensitif: kulit reaktif, alergi, rentan jerawat, rentan tampak memerah, terasa pedih maupun panas, kering, atau terasa gatal, rusak, atau rapuh akibat pengobatan kanker.
laroche posay safety commitment formula protection product head

PERLINDUNGAN FORMULA
DARI WAKTU KE WAKTU

Lihat Selengkapnya
Kami memilih kemasan dengan perlindungan maksimal yang hanya menggunakan bahan pengawet seperlunya, untuk selalu mengedepankan keamanan dan kualitas produk.