Kenapa Sunscreen Penting Untuk Ibu Hamil
Selama masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan. Salah satu dampaknya adalah meningkatnya produksi melanin di kulit, yaitu zat pigmen yang memberi warna pada kulit. Akibatnya, ibu hamil jadi lebih rentan mengalami hiperpigmentasi, terutama dalam bentuk melasma atau yang dikenal sebagai topeng kehamilan.
Melasma atau topeng kehamilan ditandai dengan munculnya bercak-bercak hitam di area wajah, seperti dahi, pipi, dan atas bibir. Kondisi ini biasanya muncul mulai trimester kedua dan bisa bertahan hingga berbulan-bulan setelah melahirkan. Salah satu pemicu utamanya adalah paparan sinar UVA dan UVB dari matahari yang merangsang produksi melanin secara berlebihan.
Itulah mengapa penggunaan sunscreen sangat penting bagi ibu hamil, bahkan saat tidak sedang beraktivitas di luar ruangan. Sinar UV bisa menembus kaca jendela, sehingga Anda tetap bisa terpapar saat berada di kantor, di dalam mobil, bahkan saat naik pesawat. Sunscreen membantu mencegah timbulnya bercak gelap dan menjaga kulit tetap sehat selama kehamilan.
Tips Aman Memilih Sunscreen Untuk Ibu Hamil
Tidak semua sunscreen aman digunakan selama kehamilan. Ada beberapa bahan yang sebaiknya dihindari dan beberapa kandungan yang justru disarankan karena lebih ramah bagi kulit dan tidak membahayakan janin. Berikut adalah panduan memilih sunscreen yang aman untuk ibu hamil.
1. Hindari Kandungan Oxybenzone
Oxybenzone adalah bahan aktif yang umum ditemukan dalam sunscreen kimia. Beberapa studi menunjukkan bahwa oxybenzone dapat terserap ke dalam tubuh dan ditemukan jejaknya di aliran darah, plasenta, bahkan ASI. Untuk itu, ibu hamil sebaiknya menghindari produk sunscreen yang mengandung oxybenzone, serta turunannya seperti benzophenone-3. Selalu baca label dan daftar komposisi sebelum membeli.
2. Pilih Sunscreen dengan Spektrum Luas
Sunscreen yang memberikan perlindungan spektrum luas akan melindungi kulit dari dua jenis sinar UV: UVA dan UVB. Sinar UVA berperan besar dalam memperparah hiperpigmentasi seperti melasma, sementara sinar UVB bisa menyebabkan kulit terbakar. Pilih sunscreen dengan SPF minimal 30, tetapi idealnya SPF 50 untuk perlindungan maksimal. Pastikan juga terdapat label “broad spectrum” atau PA+++ pada kemasannya.
3. Pilih Sunscreen yang Hipoalergenik, Non-Komedogenik, Bebas Parfum dan Paraben
Saat hamil, kulit cenderung menjadi lebih sensitif dari biasanya. Karena itu, penting memilih sunscreen dengan formula hipoalergenik, yaitu yang dirancang untuk meminimalkan risiko reaksi alergi. Selain itu, pastikan juga produk yang digunakan bersifat non-komedogenik sehingga tidak menyumbat pori-pori dan tidak memicu jerawat.
Hindari sunscreen yang mengandung bahan berpotensi iritatif seperti parfum dan paraben karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi yang tidak diinginkan, terutama pada kulit sensitif ibu hamil. Formula yang ringan dan aman seperti ini akan membantu menjaga kenyamanan serta kesehatan kulit selama kehamilan
4. Pertimbangkan Physical Sunscreen
Physical sunscreen, atau disebut juga mineral sunscreen, bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung di permukaan kulit yang memantulkan sinar matahari. Jenis sunscreen ini umumnya menggunakan bahan aktif seperti zinc oxide dan titanium dioxide yang dianggap lebih aman untuk ibu hamil karena tidak terserap ke dalam kulit. Selain itu, physical sunscreen cenderung lebih minim risiko iritasi, sehingga cocok untuk kulit sensitif selama masa kehamilan.
Baca juga: Cara Pakai Sunscreen Yang Benar Agar Kulit Terlindungi Maksimal
Rekomendasi Sunscreen Yang Aman Untuk Ibu Hamil
Memilih sunscreen saat hamil tidak bisa sembarangan. Ibu hamil perlu memastikan bahwa produk yang digunakan aman untuk kulit dan tidak mengandung bahan yang berisiko. Berikut ini beberapa rekomendasi sunscreen yang aman untuk ibu hamil, dengan formula ringan, perlindungan optimal, dan cocok untuk berbagai jenis kulit.
1. Anthelios UVMune 400 Invisible Fluid SPF50+
Anthelios UVMune 400 Invisible Fluid SPF50+ cocok untuk ibu hamil yang membutuhkan perlindungan tinggi dari sinar UVA, UVB, dan Ultra-Long UVA hingga 400nm, berkat kandungan Mexoryl 400. Teksturnya sangat cair dan ringan di wajah, cepat meresap, tidak lengket, serta tidak meninggalkan whitecast.
2. Anthelios UVMune 400 Anti-Dark Spots Fluid SPF50+ PA++++
Anthelios UVMune 400 Anti-Dark Spots Fluid SPF50+ PA++++ cocok untuk ibu hamil yang ingin mencegah dan mengatasi noda hitam, termasuk melasma atau topeng kehamilan. Kandungan Melasyl™ membantu melawan hiperpigmentasi, sementara Mexoryl 400 melindungi kulit dari sinar ultra-long UVA hingga 400nm. Teksturnya ringan, cepat meresap, dan memberi hasil akhir glowing alami tanpa lengket.
3. Anthelios Dry Touch Gel-Cream SPF50+
Anthelios Dry Touch Gel-Cream SPF50+ cocok untuk ibu hamil dengan kulit berminyak dan sensitif, dengan tekstur gel-krim ringan dan hasil akhir matte yang membantu mengurangi tampilan kilap. Formulanya melindungi kulit dari sinar UVA, UVB, serta polusi. Bebas parfum, hipoalergenik, dan tidak perih saat diaplikasikan di sekitar mata.
4. Anthelios Oil Correct SPF50+
Untuk ibu hamil dengan kulit berminyak dan berjerawat, Anthelios Oil Correct SPF50+ bisa jadi pilihan yang nyaman. Selain melindungi dari sinar UVA dan UVB, formulanya juga membantu merawat kulit berjerawat berkat kombinasi salicylic acid, niacinamide, dan zinc PCA. Teksturnya ringan dan tidak lengket.
5. Anthelios Tinted Fluid SPF50+
Tinted sunscreen ini cocok untuk ibu hamil yang ingin perlindungan tinggi sekaligus meratakan warna kulit. Formulanya ringan dengan sheer finish sehingga Anthelios Tinted Fluid SPF50+ ideal digunakan sebelum make up. Dilengkapi teknologi XL-PROTECT yang melindungi dari sinar UVA, UVB, polusi, dan infra-merah. Aman untuk kulit sensitif dan area mata, termasuk pemakai lensa kontak.
6. Anthelios Invisible Fresh Mist SPF50
Sunscreen mist ini cocok untuk ibu hamil yang membutuhkan re-apply praktis saat beraktivitas. Formula Anthelios Invisible Fresh Mist SPF50 memberikan perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB dengan hasil akhir matte dan transparan. Cocok untuk kulit berminyak yang sensitif, bebas parfum, hipoalergenik, dan tidak merusak make up.
FAQ Seputar Sunscreen dan Pigmentasi Kulit Saat Hamil
Lebih aman sunscreen physical atau chemical untuk ibu hamil?
Sunscreen physical (atau mineral) biasanya lebih direkomendasikan untuk ibu hamil karena bekerja secara topikal dan minim risiko diserap ke dalam tubuh. Namun, beberapa sunscreen chemical dengan formula aman juga bisa digunakan, selama tidak mengandung bahan yang berpotensi berisiko seperti oxybenzone.
Apa kandungan sunscreen yang perlu dihindari selama kehamilan?
Beberapa bahan yang sebaiknya dihindari ibu hamil antara lain: oxybenzone, octinoxate, retinol (Vitamin A), dan paraben. Pilih sunscreen dengan label “bebas pewangi” (fragrance-free), “hipoalergenik,” atau “aman untuk ibu hamil.”
Bolehkah ibu hamil menggunakan sunscreen yang mengandung SPF tinggi?
Boleh. SPF minimal 30 sangat dianjurkan untuk ibu hamil agar kulit terlindungi dari sinar UVA dan UVB. Namun, SPF 50 adalah pilihan yang lebih ideal untuk perlindungan maksimal.
Apakah ibu hamil boleh memakai sunscreen setiap hari?
Ya, ibu hamil disarankan memakai sunscreen setiap hari, bahkan saat berada di dalam ruangan. Paparan sinar UV bisa menembus kaca dan tetap memicu hiperpigmentasi seperti melasma atau topeng kehamilan.
Apa itu topeng kehamilan atau melasma?
Topeng kehamilan (melasma) adalah bercak gelap yang muncul di wajah selama kehamilan akibat peningkatan hormon dan paparan sinar matahari. Biasanya muncul di dahi, pipi, dan atas bibir, dan bisa bertambah parah tanpa perlindungan sunscreen.
Apakah topeng kehamilan bisa dicegah?
Bisa. Dengan melindungi kulit dari sinar matahari setiap hari, risiko munculnya melasma bisa dikurangi secara signifikan. Pencegahan dapat dilakukan dengan menggunakan sunscreen walaupun di dalam ruangan, memakai topi dan kacamata hitam, serta menghindari paparan sinar matahari langsung.
Apakah melasma akan hilang setelah melahirkan?
Dalam banyak kasus, melasma bisa memudar dalam waktu sekitar enam bulan setelah melahirkan. Namun, bercak hitam bisa muncul kembali di kehamilan berikutnya jika tidak dicegah sejak awal.
Bagaimana cara mengatasi bercak hitam yang membandel setelah melahirkan?
Selain penggunaan skincare seperti serum pencerah, dokter bisa menyarankan prosedur seperti mikrodermabrasi, peeling kimia, IPL, atau laser. Tapi, pencegahan sejak awal dengan sunscreen tetap jadi langkah paling penting dan hemat biaya.